WISATA PROVINSI ACEH
Kabupaten Aceh Besar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Aceh, Indonesia. Sebelum dimekarkan pada akhir tahun 1970-an, ibu kota Kabupaten Aceh Besar adalah Kota Banda Aceh. Setelah Kota Banda Aceh berpisah menjadi kotamadya tersendiri, ibukota kabupaten dipindahkan ke Jantho di Pegunungan Seulawah. Kabupaten Aceh Besar juga merupakan tempat kelahiran pahlawan nasional Cut Nyak Dhien yang berasal dari Lampadang.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besar)
WISATA/TOURIST
Cut Nyak Dhien
Pada mulanya merupakan tempat tinggal Cut Nyak Dhien. Di dalamnya berisi koleksi sejarah Aceh yang dikelola dan dirawat oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar. Hanya pondasi yang asli dari bangunan ini, sedangkan yang berdiri sekarang ini adalah hasil renovasi bangunan yang sebelumnya telah dibakar oleh Belanda.
Mesjid ini terletak sekitar 25 km ke selatan arah ke Medan dan dapat ditempuh dengan transportasi apapun. Wilayah Indrapuri dulunya merupakan Kerajaan Hindu dan merupakan tempat pemujaan sebelum Islam masuk. Kemudian, Sultan Iskandar Muda memperkenalkan Islam kepada masyarakat. Dan setelah seluruh masyarakat memeluk Islam, tempat yang sebelumnya kuil diubah menjadi sebuah masjid. Bangunan mesjid berdiri di atas tanah seluas 33.875 m², terletak di ketinggian 4,8 meter diatas permukaan laut dan berada sekitar 150 meter dari tepi Sungai Krueng Aceh.
Masjid Indra Puri
Benteng ini terletak ± 19 km dari Banda Aceh arah ke Krueng Raya, dekat Pantai Ujong Batee. Menurut riwayat dibangun pada masa pra Islam di Aceh yaitu pada masa Kerajaan Hindu, Indra Patra. Namun ada sumber yang menyebutkan bahwa benteng ini dibangun pada masa Kesultanan Aceh Darussalam dalam upaya menahan serangan Portugis. Benteng ini sangat besar fungsinya pada zaman Sultan Iskandar Muda yang angkatan lautnya terkenal kuat di Asia Tenggara.
terletak sekitar 32 km dari Kota Banda Aceh. Ia adalah seorang laksamana wanita pertama di dunia modern yang memimpin armada laut pada masa pemerintahan Sultan Saidil Mukammil Alauddin Riayat Syah IV.
terdapat di Desa Tanoh Abee di kaki Gunung Seulawah, Aceh Besar. Perpustakaan Tanoh Abee terletak di dalam kompleks Dayah Tanoh Abee yang didirikan oleh keluarga Fairus yang mencapai klimaks kejayaannya pada masa pimpinan Syekh Abdul Wahab yang terkenal dengan sebutan Teungku Chik Tanoh Abee. Ia meninggal pada tahun 1894 dan dimakamkan di Tanoh Abee. Pengumpulan naskah (manuskrip) Dayah Tanoh Abee telah dimulai sejak Syekh Abdul Rahim, kakek dari Syekh Abdul Wahab. Naskah yang terakhir ditulis pada masa Syekh Muhammad Sa’id, anak Syekh Abdul Wahab yang meninggal dunia pada tahun 1901 di Banda Aceh, dalam tahanan Belanda.
6. Rumoh Teunun Nyak Mu,
merupakan pusat produksi tenun asli khas Aceh, yang berlokasi di Gampong Siem, Mukim Siem, Kecamatan Darussalam. Lokasi ini berjarak 12 km sebelah timur Kota Banda Aceh. Di Rumoh Teunun Nyak Mu ini di produksi aneka kain tenun Aceh dengan beragam motif khas Aceh.
WISATA ALAM
Pantai
Lhok Nga terletak di pantai barat Aceh di ujung Pulau Sumatera. Ia
berada di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Lokasinya berdekatan
dengan pantai Lampuuk dan dapat ditempuh melalui jalur Banda Aceh –
Calang.
Akses Menuju Lokasi
Jarak
lokasi pantai dengan kota Banda Aceh, Ibu Kota Provinsi kurang lebih
22 km. Dari Kota Banda Aceh dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi
dalam waktu kurang lebih 25 menit. Apabila naik angkutan umum, yaitu labi-labi (angkot) jurusan Banda Aceh-Lhoknga (labi-labi no. 4) , dapat ditempuh kurang lebih 40 menit.
Harga Tiket
Harga tiket masih dalam konfirmasi.
Akomodasi dan Fasilitas lainnya
Saat ini belum ada akomodasi di sekitar pantai. Berbeda kondisinya dengan sebelum tsunami yang banyak tersedia cottage (tempat penginapan) bagi pengunjung.
Di
lokasi pantai ada tempat penyewaan papan selancar. Untuk urusan
makanan, pengunjung tidak perlu bingung. Di sepanjang pantai berjejer
kedai makanan maupun kafe-kafe yang menjual berbagai makanan dan minuman.
sumber : http://wisatasumatera.wordpress.com/wisata-nanggroe-aceh-darussalam/pantai-lhok-nga/
2. Pantai Lam Pu'uk
Kawasan
Lampuuk terletak di pantai barat Aceh di ujung pulau Sumatera. Ia
berada di Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Lokasinya berdekatan
dengan pantai Lhoknga dan dapat ditempuh melalui jalur Banda Aceh –
Calang (Aceh Jaya).
Jarak
lokasi pantai dengan kota Banda Aceh, Ibu Kota Propinsi kurang lebih 20
km. Dari Kota Banda Aceh dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi dalam
waktu kurang dari 20 menit. Apabila naik angkutan umum, yaitu labi-labi
(angkot) jurusan Banda Aceh-Lhoknga ditempuh kurang lebih 35 menit.
Pantai Lampuuk sangat indah dengan pasir putihnya. Di pantai ini para wisatawan dapat berenang, berjemur, memancing, berlayar, berselancar, menyelam, kegiatan rekreasi lain dan Selain itu, di pantai lampuuk ini juga terdapat gua yang sangat indah yang dapat dimasuki wisatawan.
Di
kawasan pantai terdapat Padang Golf Seulawah dengan latar belakang
panorama laut. Di sore hari pantai ini terasa lebih indah dan penuh
pesona. Pengunjung dapat menyaksikan indahnya matahari terbenam,
sehingga memberikan suatu kenikmatan tidak terlupakan. Pantai Lampuuk merupakan suatu kawasan wisata yang ada di Aceh yang sangat indah.[Awan Seuno]
Sumber : http://info--budidaya.blogspot.com/2012/02/wisata-pante-lam-puuk.html
3. Pantai Ujong Batee
Pantai Ujung Batee cenderung ramai dikunjungi pada pagi hari, dan ombaknya yang lembut bergulung saling menyusul namun relatif tenang, menjadikannya tempat favorit pilihan para orang tua untuk membawa anak-anaknya berenang di sini. Jaraknya tak jauh dari Kota Banda Aceh, hanya 20 menit bila ditempuh dengan kendaraan pribadi, Dalam perjalanan menuju pantai ini, pengunjung melihat benteng Indra Parta yang merupakan salah satu benteng peninggalan bersejarah. Selain itu, pemandangan sepanjang jalan juga asri, tak ramai & berpolusi.
Pantai ini sering dikunjungi saat weekend maupun hari libur karena lokasi nya yang tak terlalu jauh dari kota Banda Aceh (yaitu sekitar 17 km atau sekitar 20-30 menit bila menggunakan kendaraan pribadi). Pantai ini akan lebih ramai dikunjungi pada pagi hari (bukan berarti sepi di siang atau sore hari) sebab pemandangan matahari terbit (sunrise) saat indah.
Dalam perjalanan menuju pantai ini, pengunjung melihat benteng Indra Parta yang merupakan salah satu benteng peninggalan bersejarah. Selain itu, pemandangan sepanjang jalan juga asri, tak ramai & berpolusi.
Sumber : http://daedi.com/wisata/pantai-ujong-batee/
4. Pantai Lhok Mee
Berada di Desa Lamreh, Dusun Lhok Meee, Jalan menuju Krueng Raya, sekitar 39 Km dari Kota BandaAceh. Pantai Lhok Mee tersembunyi di balik pegunungan atau lebih dikenal bukit Suharto, letaknya di Jalan Krueng Raya (Aceh Besar)-Lawueng (Pidie), sekira 39 kilometer arah timur Kota Banda Aceh. Bernama bukit Suharto karena semasa memimpin, penguasa Orde Baru ini ikut menggagas penghijauan bukit tersebut.
Pantai Lhok Mee merupakan pantai berpasir putih yg indah dan menjadi salah satu tempat rekreasi bagi masyarakat lokal maupun wisatawan. Disepanjang pinggir pantai terdapat warung yg menjual makanan dan minuman bagi para pengunjung. Tidak jauh dari kawasan pantai terdapat perumahan penduduk setempat.
Untuk mencapai tempat ini bisa menggunakan kendaraan roda dua ataupun roda empat. Untuk tembus ke sana, kita harus melewati beberapa tanjakan dan turunan. Jalannya sudah teraspal, bisa dilewati kendaraan roda empat.
Dalam perjalanan, Anda bisa mengusir penat dengan menikmati pemandangan laut yang terbentang dari atas bukit dan landscape pegunungan. Untuk masuk ke Pantai Lhok Meee, cukup membayar Rp 5000 untuk satu sepeda motor di pintu masuk. Kemudian, kita bisa menikmati keindahan pantai ini sepuasnya, baik dengan mandi bersama atau memancing.
Sumber : http://daedi.com/wisata/pantai-lhok-mee/
5. Air terjun Sihom/Suhom, Lhong
Alamat :
di Desa Suhom,Kecamatan Lhoong,aceh Besar
Detail :
Air terjun Suhom ini berada di tengah panorama alam yang indah dan
alami. Di sekitarnya terdapat banyak pohon durian, pada musim durian
banyak yang berjualan durian di sekitar air terjun. di sekitar air
terjun juga terdapat lokasi yang dapat digunakan untuk berkemah
(camping).Air terjun yang deras ini menjadi sumber energi listrik bagi masyarakat di sekitar Desa Kreung Kala.
Sumber : http://alamatku.detik.com/direktori/air-terjun-suhom--lhoong---aceh-besar
6. Air terjun Kuta Malaka
Terletak di atas ketinggian 600 meter di atas permukaan laut, air terjun ini oleh sebagian anak - anak Pencinta Alam disebut sebagai air terjun 17 tingkat, dengan ukuran tinggi air yang bervariasi setiap tingkatnya.
Tingginya rata-rata dari satu meter sampai 10 meter
lebih, lebarnya juga bervariasi, berkisar antara tiga meter sampai lima meter.
Tekstur bebatuannya yang cadas membuat kondisi badan sungai menjadi licin dan
menimbulkan suara gemericik yang keras ketika air mengalir.
Karena keterbatasan waktu The Atjeh Post hanya sempat
mencapai beberapa tingkat air terjun saja, apalagi medannya masih agak sulit
untuk dijangkau ke semua tingkatannya.
Untuk sampai ke tempat ini membutuhkan waktu kurang
lebih 30 menit dari kota Banda Aceh, dengan jarak tempuh sekitar 20 kilo meter.
Dari simpang Kuta Malaka kita memerlukan waktu sampai satu jam untuk bisa
mencapai ke lokasi wisata.
Saat musim kemarau tekstur jalan yang berbukit-bukit
membuat badan jalan menjadi berpasir, bukan hanya menyulitkan ketika roda
kendaraan melaju di atasnya tetapi juga berdebu. Lain lagi ketika musim
penghujan, jalan menjadi licin dan sukar ditempuh kecuali dengan kendaraan
jenis tertentu seperti trail dan pengendara yang benar-benar menguasai medan
ekstrem.
sumber : http://ranupatjeh1.blogspot.com/2013/05/pesona-air-terjun-17-tingkat-samahani.html
7. Air terjun Peukan Biluy
Suara riak-riak air terjun pun terdengar mengalir dari atas ketinggian sekitar 50 meter. Siapa yang tidak mengenal tempat objek wisata air terjun Peukan Biluy yang terletak di desa Biluy kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar.
Setiap hari libur (Minggu), warga kota selalu
berdatangan kedaerah yang lokasinya lebih kurang 22 Km dari Kota Banda Aceh.
perjalanannya pun sedikit mendaki, namun bisa menggunakan kendaraan roda empat dan juga roda dua. Bagi pengunjung
kedaearah tersebut harus siap dengan bekal jajanan, karena dikawasan itu tidak
ada penjual makanan.
Namun, sekarang tidak ada lagi kesan yang
buat kita nyaman untuk mendengar riak air terjun, hanya kesunyian yang didapat.
Dan tak ada lagi pengunjung yang setiap pekannya berdatangan menikmati air
terjun yang begitu indah.
Kecuali menikmati panorama hutannya yang
masih segar dengan berbagai macam corak pohon. Karena, air terjun yang selama ini mengalir deras, sudah disulap
masuk kedalam pipa PDAM.
Sumber : http://ketikanreza.blogspot.com/2012/04/air-terjun-peukan-biluy-hilang-ditelan.html
Waduk Keuliling yang terdapat di desa Lam Leuot, kecamatan Kuta Cot Glie, Aceh Besar. Berlokasi di jalan raya Banda Aceh – Medan, Waduk Keuliling akan mengubah pandangan terhadap waduk selama ini. Waduk yang mulai dibangun pada tahun 2000 silam tersebut memiliki pemandangan yang asri khas perbukitan yang mampu membawa anda sejenak keluar dari beban rutinitas.
Waduk Keuliling mulai difungsikan sebagai salah satu alternatif tujuan wisata pada tahun 2008 silam, dan hingga kini ramai dikunjungi wisatawan tiap harinya, terutama pada akhir pekan.
Sumber : http://nusapedia.com/Aceh/ID/place/327/menikmati-panorama-berbeda-di-waduk-keuliling-aceh-besar
9. Taman Hutan Rakyat Po Cut Meurah Intan
Taman Hutan Raya Pocut Meurah Intan, atau Tahura Pocut Meurah Intan, berada di kawasan hutan Seulawah Agam, berjarak sekitar 70 km dari Kota Banda Aceh. Tahura Pocut Meurah Intan ini berada dalam sebuah area hutan lindung luas 6.300 ha, didominasi vegetasi hutan pegunungan dan Pinus Merkusi.
Di dalamnya terdapat air terjun air panas, air panas, kawah belerang, bendungan peninggalan Belanda, dan masih banyak lagi yang lainnya
Sumber : http://www.thearoengbinangproject.com/wisata/taman-hutan-raya-pocut-meurah-intan/
10. Pusat Latihan Gajah Saree
11. Gunung Seulawah Agam
12. Cagar Alam Jantho
13. Pemandian alam di Brayeun Leupung
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Aceh_Besar